Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyampaikan pesimismenya akan keberhasilan program pengampunan atau amnesti pajak.
"(Soal) tax amnesty, 95 persen saya pesimistis tercapai (target penerimaan) Rp 165 triliun karena macam-macam hal," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (1/8/2016).
Salah satunya ia sampaikan, banyak orang Indonesia yang menetap di Singapura telah menjadi permanent resident atau mendapat izin tinggal di sana.
Selain itu, perusahaan orang-orang Indonesia yang sudah menetap di Singapura pun sudah terdaftar di sana.
"Apa urusannya uang itu saya bawa pulang ke Indonesia?" tanyanya.
Faisal juga menilai aneh sosialisasi tax amnesty yang dilakukan pemerintah dengan cara roadshow di beberapa negara, dengan cara Presiden Joko Widodo turun tangan langsung.
"Bayangkan di dunia ini ada sosialisasi tax amnesty, presidennya turun langsung. Sudah enggak percaya sama menterinya?" kata Faisal.
"Bahkan (menteri) yang sudah didatangkan dari Bank Dunia pun, enggak percaya dia (Jokowi)? Mau sosialisasi ke Singapura. Ini kan jadi bahan tertawaan. Apa sistem di Indonesia tidak jalan? Kok semua harus dilakukan presiden?" ucapnya lagi.
Menurut Faisal, ada satu hal lagi yang bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga agar APBN tidak jebol, selain dari program pengampunan pajak, yaitu kebijakan amputasi atau pemotongan anggaran.
Penulis | : Estu Suryowati |
Editor | : M Fajar Marta |
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/08/01/175928226/faisal.basri.pesimistis.target.amnesti.pajak.akan.tercapai.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak, maka diimbau kepada Saudara untuk memanfaatkan Program Amnesti Pajak dengan sebaik mungkin.
*Ayoo manfaatkan ini
Source link
Posting Komentar